top of page
Writer's picturestalta kirstal

MENGEMBANGKAN LIFE ON LANDSEBAGAI BENTUK PERLINDUNGAN EKOSISTEM




Ekosistem darat atau terestrial adalah ekosistem yang faktor lingkungannya didominasi oleh daratan. Sustainable Development Goals atau biasa disingkat dengan SDGs merupakan tujuan yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) pada tahun 2015 untuk mengatasi berbagai tantangan global, termasuk pengentasan kemiskinan, perlindungan lingkungan, pemberantasan ketidaksetaraan, dan meningkatkan kesejahteraan manusia secara berkelanjutan hingga tahun 2030. SDGs mempunyai 17 tujuan dengan 169 target. Salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan pada pilar pembangunan lingkungan hidup yaitu tujuan yang ke 15 yaitu pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem darat. 

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) No. 15, "Life On Land" adalah komitmen worldwide yang merangkum berbagai aspek yang berkaitan dengan ekosistem daratan. Life on Land bertujuan untuk melindungi, memulihkan, mendukung pemanfaatan berkelanjutan dari ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi penggurunan, membatasi dan membalikkan degradasi lahan, serta mempromosikan keanekaragaman hayati. Dengan adanya peran pemerintah dan konsep Sustainable Development Goals diharapkan mampu mengembalikan julukan Indonesia sebagai paru-paru dunia dan menjadikan sebuah agenda transformasi, mengubah lahan Indonesia yang sudah rusak menjadi lahan yang siap ditanami tumbuhan kembali, atau biasa disebut pengembalian kawasan hijau di Indonesia. Serta dengan adanya konsep SDGs ini dapat memperbaiki ekosistem terutama di darat.


Mengapa Life On Land harus dikembangkan? Sepenting itu kah program SDGs ini? Dunia ini memiliki berbagai ekosistem yang terjadi, mulai dari ekosistem air hingga ekosistem darat. Ekosistem akan membentuk suatu hubungan timbal balik untuk saling memberi pengaruh, namun sangat disayangkan karena masih banyak yang tidak peduli dengan lingkungan sebagai ekosistem ini, contohnya dengan menebang pohon sembarangan, membuang sampah sembarangan, dan lain sebagainya yang dapat merusak lingkungan. Maka dari itu kita harus mengetahui apa itu Life On Land agar kita bisa mengerti seberapa pentingnya Life On Land sebagai perlindungan untuk ekosistem di dunia.

 

Ekosistem darat berada di dalam area yang sangat luas atau juga disebut dengan bioma. Ekosistem darat atau terestrial adalah ekosistem yang faktor lingkungannya didominasi oleh daratan. Tipe bioma sendiri sangat dipengaruhi oleh iklim, sedangkan iklim dipengaruhi oleh letak geografis di dalam garis lintang dan juga dari ketinggian tempat diatas permukaan air laut. Terdapat tujuh macam bioma yang ada di bumi yaitu hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput, tundra, savana,gurun, dan juga taiga. Sebagian dari nama bioma yang disesuaikan dengan vegetasi atau tumbuhan yang dominan.


Sustainable Development Goals atau biasa disingkat dengan SDGs merupakan tujuan yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) pada tahun 2015 untuk mengatasi berbagai tantangan global, termasuk pengentasan kemiskinan, perlindungan lingkungan, pemberantasan ketidaksetaraan, dan meningkatkan kesejahteraan manusia secara berkelanjutan hingga tahun 2030. Mulai tahun 2016, SDGs 2015–2030 secara resmi menggantikan Tujuan Pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) 2000–2015. SDGs berisi seperangkat tujuan transformatif yang disepakati dan berlaku bagi seluruh bangsa tanpa terkecuali. SDGs berisi 17 Tujuan.

Selain itu, tujuan SDGs pada pilar pembangunan lingkungan hidup adalah pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem darat. Hal tersebut dinyatakan penting bagi Indonesia karena dilihat dari wilayah, Indonesia yang didominasi oleh hutan hujan tropis. SDGs mempunyai 17 tujuan dengan 169 target. Salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan pada pilar pembangunan lingkungan hidup yaitu tujuan yang ke 15 yaitu pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem darat. Dalam mengejar SDGs No. 15, kolaborasi internasional dan upaya bersama dari pemerintah, perusahaan, masyarakat sipil, dan individu sangat penting.

Tujuan ini mencerminkan pentingnya menjaga ekosistem daratan yang sehat bagi kesejahteraan manusia dan planet kita. Dengan upaya bersama, kita dapat melindungi dan mempertahankan kehidupan di daratan untuk generasi mendatang. SDGs memiliki dampak besar dalam membimbing upaya-upaya pembangunan di seluruh dunia. Life On Land merupakan salah satu program SDGs nomor 15. Life On Land memiliki tujuan untuk melindungi, memulihkan, dan mempromosikan penggunaan ekosistem terestrial yang berkelanjutan, memberantas penggersangan lahan, dan menghentikan serta membalikkan degradasi lahan dan menghentikan penyusutan keanekaragaman hayati yang ada. 


Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) No. 15, yang dikenal dengan nama "Kehidupan di Daratan" (Life on Land), merupakan komitmen global untuk melindungi, mengembalikan, dan memelihara ekosistem daratan kita. Tujuan ini dirancang untuk mengatasi tantangan serius yang dihadapi oleh kehidupan di daratan, seperti deforestasi hutan, degradasi lahan, hilangnya keanekaragaman hayati, dan perubahan iklim. Pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem darat dilihat dari salah satu indikator nasional adalah luas kawasan konservasi terdegradasi yang dipulihkan kondisi ekosistemnya. Kawasan hutan konservasi dibedakan menjadi kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, dan taman buru. Luas kawasan konservasi terdegradasi yang dipulihkan kondisi ekosistemnya adalah luas kawasan hutan konservasi yang dipulihkan ekosistemnya sehingga kemampuan untuk memproduksi hasil hutan menjadi pulih kembali.


Mari kita jelajahi secara lebih mendalam mengenai tujuan SDGs No. 15 ini.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) No. 15, "Life On Land" adalah komitmen worldwide yang merangkum berbagai aspek yang berkaitan dengan ekosistem daratan. Mari kita menjelajahi lebih dalam mengenai setiap aspek kunci dari SDGs No. 15 ini. Tujuan dari Life On Land adalah sebagai berikut :

  1. Keanekaragaman Hayati

Salah satu elemen utama dari tujuan ini adalah perlindungan dan pemulihan keanekaragaman hayati. Ini termasuk tindakan konkret seperti menciptakan dan menjaga kawasan konservasi alam, mengatasi perburuan liar, dan memerangi perdagangan ilegal satwa liar. Keanekaragaman hayati adalah modular penting bagi manusia, karena dari sini kita memperoleh sumber daya alam, obat-obatan, dan berbagai manfaat ekonomi lainnya. Selain itu, ekosistem yang beragam lebih tahan terhadap perubahan lingkungan dan perubahan iklim.

  1. Menghentikan Deforestasi dan Mendukung Manajemen Hutan Berkelanjutan

Penting untuk menghentikan laju deforestasi di seluruh dunia. Hutan-hutan adalah penyerap karbon alam yang besar, dan kerusakan hutan berkontribusi pada pemanasan worldwide. SDGs No. 15 mendorong praktik manajemen hutan yang berkelanjutan, termasuk penanaman kembali hutan yang telah digunduli, mempertahankan hutan preliminary, dan menjaga ekosistem hutan yang unik.

  1. Perjuangan Melawan Desertifikasi

Desertifikasi adalah proses perambahan gurun yang mengancam produktivitas lahan. SDGs No. 15 menuntut tindakan yang kuat untuk menghentikan dan membalikkan proses ini. Inisiatif seperti pengembangan metode pertanian yang ramah lingkungan dan restorasi lahan yang telah terdegradasi menjadi sangat penting untuk mencapai tujuan ini.

  1. Keseimbangan dengan Perubahan Iklim

Perubahan iklim adalah ancaman nyata terhadap kehidupan di daratan. SDGs No. 15 mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem daratan agar dapat mengatasi perubahan iklim. Ini mencakup pengelolaan lahan yang berkelanjutan, penggunaan energi terbarukan, dan praktik pertanian yang lebih efisien dalam hal penggunaan sumber daya.

  1. Restorasi Ekosistem

Restorasi ekosistem adalah salah satu solusi utama untuk mengatasi degradasi lahan. Ini melibatkan tindakan seperti penanaman kembali hutan yang telah hilang, pemulihan lahan yang tercemar, dan menghidupkan kembali lahan-lahan yang telah ditinggalkan. Restorasi ekosistem adalah langkah konkret menuju meningkatkan keanekaragaman hayati dan menjaga fungsi ekosistem.

  1. Pengelolaan Lahan yang Berkelanjutan

Terakhir, pengelolaan lahan yang berkelanjutan adalah kunci dalam mencapai tujuan ini. Ini mencakup penerapan praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan, manajemen lahan yang bijaksana, dan pemantauan aktif terhadap perubahan lingkungan.

 

Pembangunan berkelanjutan di bidang ekologi merupakan salah satu cara yang digunakan oleh negara di dunia untuk mempertahankan keberlangsungan sumberdaya alam bagi generasi berikutnya di masa yang akan datang. Pelaksanaan pembangunan pada dasarnya juga merupakan upaya memelihara keseimbangan antara lingkungan alami dan lingkungan binaan, sehingga sifat interaksi maupun interdependensi antar keduanya tetap dalam keserasian yang seimbang.

Life on Land bertujuan untuk melindungi, memulihkan, mendukung pemanfaatan berkelanjutan dari ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi penggurunan, membatasi dan membalikkan degradasi lahan, serta mempromosikan keanekaragaman hayati. (Klein, 2020).


Dengan adanya peran pemerintah dan konsep Sustainable Development Goals diharapkan mampu mengembalikan julukan Indonesia sebagai paru-paru dunia dan menjadikan sebuah agenda transformasi, mengubah lahan Indonesia yang sudah rusak menjadi lahan yang siap ditanami tumbuhan kembali, atau biasa disebut pengembalian kawasan hijau di Indonesia. Serta dengan adanya konsep SDGs ini dapat memperbaiki ekosistem terutama di darat.




Penulis :

1.     Nayfa Syakira Macci

2.     Muhammad Isra Farirepagaranta

3.     Alaja Qiara Rendra

4.     Dyah Wahyu Widiya Sari

5.     Ruth My Angel

6.     Nurul Baidha BTE Abdul Malik

Kommentare


bottom of page