top of page

Tangisan Tawa dan Kebingungan: Drama Setelah Ujian?


Setiap siswa/i di Indonesia pastinya pernah merasakan tagangnya saat masa-masa ujian di sekolah. Tekanan mulai dari target nilai, harapan orang tua, hingga adanya persaingan antar teman yang sering kali menimbulkan stres yang tidak sedikit. Masa ujian bisa menjadi moment untuk melatih ketahanan emosi dan melatih fokus optimal.


REFLEKSI & DAMPAK SETELAH UJIAN

Masa-masa setelah ujian terkadang membuat ambigu bagi setiap siswa/i, memahami materi saja tidak cukup untuk mencapai hasil ujian yang optimal. Siswa/i juga perlu melakukan refleksi pembelajaran, karena dengan adanya refleksi ini siswa/i dapat mengetahui potensi yang dimiliki setiap siswa/i. Bagaimana cara yang efektif untuk melakukan refleksi diri setelah ujian? Ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan yaitu dengan merenungkan kembali apa saja yang telah dipelajari, kemudian memahami tantangan yang muncul selama pekan ujian serta mencari cara yang lebih efisien untuk mengatasinya di semester berikutnya, serta mengevaluasi strategi belajar yang telah digunakan. Refleksi ini membantu siswa/i mengembangkan kesadaran diri terhadap kemajuan mereka, menyesuaikan metode belajar, dan membangun kebiasaan berpikir kritis serta mandiri.


TIPS MENGELOLA EMOSI DAN FOKUS OPTIMAL SAAT UJIAN

  • Menahan Emosi

    Menahan emosi adalah kemampuan seseorang untuk tetap tenang sehingga dapat berpikir dengan jernih. Siswa dapat mengelola kecemasan, tidak mudah panik saat menghadapai soal sulit, dan tetapi percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri. Cara-cara untuk meningkatkan ketahanan emosi saat ujian:

    a. Latihan pernapasan dalam sebuah mulai belajar atau masuk orang lain.

    b. Membuat jadwal belajar, untuk menghindari kepanikan di mteri-menit akhir.

    c. Berbicara positif kepada diri sendiri.


  • Fokus Optimal

    Fokus dalam menyerap informasi secara efektif tanpa terganggu merupakan hal yang penting saat ujian sekolah. Untuk itu siswa penting untuk menjaga pola tidur, durasi bermain gadget yang tidak terlalu lama, dan istirahat yang cukup.


  • Seimbang dalam Belajar dan Kesehatan Mental

    Terlalu fokus pada nilai membuat siswa lupa pentingnya kesehatan akan mental diri sendiri. dan faktanya, pikiran yang sehat jauh lebih kuat dalam menghadapi ujian dibandingkan pikiran yang lemah.


CARA MENYIKAPI HASIL UJIAN

  • Terima Dengan Lapang Dada

    Jika hasil ulangan yang didapatkan memuaskan atau baik, maka kamu patut bersyukur. Jika hasil nilai ulangan mu kurang memuaskan maka kamu jangan langsung putus asa, tapi yang harus dilakukan ialah menggali potensimu lebih dalam lagi supaya mendapatkan hasil yang memuaskan.


  • Evaluasi Diri

    Lakukan evaluasi terhadap proses belajar yang telah dilakukan. Apakah kamu sudah belajar dengan cukup? apakah strategi belajar kamu sudah tepat? dengan mengetahui hal hal tersebut maka kamu dapat memperbaiki diri kamu.


  • Jangan Bandingkan Diri Dengan Orang Lain

    Setiap orang memiliki jalannya masing-masing. Membandingkan diri kita dengan orang lain hanya dapat menurunkan semangat belajar mu. Maka fokuslah dengan jalan hidupmu.


APA YANG HARUS DILAKUKAN SETELAH UJIAN

Setelah ujian selesai, ada beberapa hal yang bisa dan sebaiknya dilakukan agar masa jeda menunggu hasil ujian tetap bermanfaat dan produktif:

  1. Bersyukur dan Refleksi Diri

    Luangkan waktu untuk bersyukur dengan beribadah, atas kesempatan telah menyelesaikan ujian dengan apapun hasilnya. Refleksi diri juga penting untuk mengevaluasi proses belajar dan kesiapan menghadapi langkah selanjutnya.


  2. Mengikuti Kursus atau Belajar Skill Baru

    Manfaatkan waktu libur untuk mengikuti kursus online, belajar keahlian baru seperti desain grafis, coding, atau editing video. Skill tambahan ini bisa berguna untuk masa depan.


  3. Olahraga dan Menjaga Kesehatan

    Lakukan olahraga ringan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental setelah masa belajar yang intens. Ini juga bisa membantu mengurangi stres.


  4. Self-Care untuk Kesehatan Mental

    Gunakan waktu untuk merawat diri, baik dengan jalan-jalan, meditasi, atau aktivitas yang membuat rileks. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.


Dengan mengisi waktu setelah ujian dengan kegiatan positif, kamu tidak hanya menunggu hasil ujian dengan lebih produktif, tapi juga mempersiapkan diri untuk tahap berikutnya dalam masa pendidikan.


Masa ujian memang nggak mudah—penuh tekanan, tuntutan, dan rasa cemas. Tapi justru di sanalah kita belajar banyak hal: bagaimana mengatur waktu, mengelola emosi, dan tetap bertahan di tengah tekanan. Setelah ujian selesai, penting banget buat refleksi. Bukan cuma soal hasil, tapi juga soal proses—apa yang sudah kamu pelajari, tantangan apa yang muncul, dan gimana kamu bisa jadi lebih baik di kesempatan berikutnya.


Kemampuan untuk tetap tenang, berpikir jernih, dan percaya diri adalah bekal penting, nggak cuma buat ujian sekolah, tapi juga buat menghadapi hidup ke depannya.


Jadi, apapun hasilnya nanti, jangan sampai nilai itu yang nentuin siapa kamu. Nilai cuma angka, tapi proses yang kamu jalani itu bukti kalau kamu terus maju dan berkembang.


Yuk, tetap semangat! Terus belajar, dan percaya bahwa setiap usaha yang kamu lakukan hari ini membawa kamu selangkah lebih dekat ke versi terbaik dari dirimu.



Sumber:

  • Kejarcita.id (2025, 8 April) Contoh Refleksi Pembelajaran Siswa

  • Damayanti, L. (2020). Psikologi Pendidikan: Mengelola Emosi dan Stres Akademik. Jakarta: Pustaka Pelajar.

  • Yuliani, S. (2021). Meningkatkan Fokus Belajar Siswa Melalui Teknik Pomodoro. Jurnal Pendidikan dan Teknologi, 4(2), 123–130.

  • WHO. (2022). Mental Health and Adolescents

  • Sahabatnesia (2025, 19 mei). Kegiatan setelah ujian sekolah

  • Hurlock, E. B. (2002). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

  • Goleman, D. (2009). Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


Penulis:

  • Alviera Wilona Kaulika Khansa

  • Muhammad Abid Syarif

  • Yudhistira Haryo Sugiarto

  • Kalyandra Endhita

 
 
 

Comentarios


©2022 by Humas KIR SMA Negeri 38 Jakarta

bottom of page